FAKTOR KEBUDAYAAN
Pengertian Budaya
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Engel et al., (1995) menyampaikan bahwa ada 10 sikap dan perilaku yang sangat dipengaruhi oleh budaya, yaitu sebagai berikut:
1. Kesadaran diri dan ruang (sense of self and space)
2. Komunikasi dan bahasa.
3. Pakaian dan penampilan.
4. Makanan dan kebiasaan makan.
5. Waktu dan kesadaran akan waktu.
6. Hubungan keluarga, organisasi, dan lembaga pemerintah.
7. Nilai dan norma.
8. Kepercayaan dan sikap.
9. Proses mental dan belajar.
10.Kebiasaan kerja.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia yang di dalamnya meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Menurut Solomon (2004), sub budaya terdiri dari anggota yang memiliki kesamaan kepercayaan dan pengalaman yang membedakan anggota tersebut dari yang lain. Anggota ini bisa didasarkan dari kesamaan umur, ras, latar belakang suku, atau tempat tinggal. Setiap suku memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda, seperti dalam menentukan suatu produk, memilih tempat wisata, perilaku politik serta keinginan untuk mencoba produk baru. Dalam segi umur pun juga mempengaruhi dalam perilaku konsumsi.
Dalam tinjauan sub-budaya terdapat beberapa konteks penilaian seperti:
1. Afeksi dan Kognisi.
Penilaian Afeksi dan Kognisi merupakan penilaian terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide serta kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas.
2. Perilaku.
Perilaku merupakan suatu bentuk kepribadian yang dapat diartikan bentuk sifat-sifat yang ada pada diri individu, yang ditentukan oleh faktor internal (motif, IQ, emosi, dan cara berpikir) dan faktor eksternal (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat, sekolah, dan lingkungan alam).
3. Faktor Lingkungan.
Prinsip teori Gestalt ialah bahwa keseluruhan lebih berarti daripada sebagian-bagian. Sedangkan teori lapangan dari Kurt Lewin berpendapat tentang pentingnya penggunaan dan pemanfaatan lingkungan. Berdasarkan teori Gestalt dan lapangan bahwa faktor lingkungan merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh pada perilaku konsumen.
Kelas sosial adalah pembagian kelas dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu, baik menurut agama, pendidikan, status ekonomi, keturunan dan lain-lain. Setiap masyarakat pasti mempunyai atau memiliki sesuatu yang dihargainya. Biasanya barang yang dihargai itu berupa uang, benda-benda yang bersifat ekonomi, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan penghargaan yang lebih tinggi di masyarakat tersebut seperti keturunan dari keluarga yang terhormat atau pangkat. Jika ada sekelompok kecil dari masyarakat yang memiliki barang-barang berharga dalam jumlah yang besar, maka masyarakat umumnya menganggap mereka sebagai kelompok atau golongan yang berada pada lapisan atas. Sebaliknya dengan mereka yang memiliki sedikit sekali atau hampir tidak memiliki barang sesuatu yang berharga itu, punya kedudukan yang rendah di mata masyarakat.
Kotler (1995) menyampaikan bahwa kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat kelas sosial yang dibagi menjadi tujuh, yaitu:
1. Kelas teratas, yang hidup dari kekayaan warisan. Kelompok sosial ini memberikan sumbangan yang besar, memiliki lebih dari satu rumah dan mengirim anak-anaknya di sekolah yang terbaik.
2. Kelas atas bawah, orang yang memiliki penghasilan atau kekayaan yang besar karena kemampuan yang luar biasa dalam profesi atau bisnisnya. Kelompok sosial ini biasanya dari kelas menengah.
3. Kelas menengah atas, tidak memiliki status keluarga atau kekayaan yang luar biasa. Kelompok ini terutama memperhatikan karir. Telah mencapai posisi sebagai professional, wiraswasta, dan manajer perusahaan.
4. Kelas menengah, pekerja kerah putih dan kerah biru bergaji menengah yang tinggal di bagian kota yang lebih baik.
5.Kelas pekerja, pekerja kerah biru yang berpenghasilan dan kelompok ini mempelajari gaya hidup kelas pekerja, tanpa memperhatikan penghasilan, latar belakang pendidikan, atau jabatan.
6. Kelas bawah atas, anggota kelas atas bawah bekerja, meskipun standar hidup yang hanya sedikit di atas garis kemiskinan.
7. Kelas terbawah, anggota kelas bawah mendapat tunjangan pemerintah, melarat berkepanjangan, dan biasanya tidak memiliki pekerjaan.
Adapun faktor yang menyebabkan seseorang tergolong ke dalam suatu kelas sosial tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli produk adalah:
1. Kekayaan dan Penghasilan
Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas sosial atas. Mereka mampu membeli rumah mewah, mobil, pakaian, dan peralatan perabot rumah yang berkelas dan harganya mahal, namun tidak saja hanya berdasarkan materi akan tetapi cara bersikap juga menentukan kelas sosial mereka. Jadi, uang memang merupakan determinan kelas sosial yang penting, hal tersebut sebagian disebabkan oleh perannya dalam memberikan gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang.
2. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan determinan kelas sosial lainnya. Pekerjaan juga merupakan aspek kelas sosial yang penting, karena begitu banyak segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Jika dapat mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, teman bergaul, jam bekerja, dan kebiasaan sehari-harinya. Dengan kata lain, setiap jenis pekerjaan merupakan bagian dari cara hidup yang sangat berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya, sehingga dapat menentukan pada kelas sosial mana orang itu digolongkan.
3. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap lahirnya kelas sosial di masyarakat, hal ini disebabkan karena apabila seseorang mendapatkan pendidikan yang tinggi maka memerlukan biaya dan motivasi yang besar, kemudian jenis dan tinggi rendahnya pendidikan juga mempengaruhi jenjang kelas sosial.
Komentar
Posting Komentar