Analisis Iklan dan Hubungan dengan Perilaku Konsumen


ANALISIS IKLAN DAN HUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN


Iklan Pada TV

Iklan harus dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Dari bebagai media yang ada banyak pengiklanan yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan suatu produk baik berupa barang atau jasa terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di iklan televisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di tekevisi. Merek yang mendapat perhatian konsumen dalam suatu iklan. Periklanan yang dilakukan pun mencakup pada setiap media cetak atau media elektronik seperti melalui televisi. Pada dasarnya perusahaan mengiklankan produknya melaluii televisi untuk mendapatkan perhatian konsumen yang kemudian melakukan pembelian, oleh karena itu periklanan yang dibuat oleh perushaan harus dapat menginformasikan membujuk serta mengingatkan konsumen secara baik dan menarik agar konsumen mendapatkan rangsangan dari periklanan tersebut yang mendorong konsumen melakukan tindakan pembelian.
Produk sarung bermerek Wadimor mengiklankan produknya ditelevisi dengan menggunakan laki laki sebagai model dari iklan tersebut. Iklan sarung wadimor ini biasanya akan lebih sering muncul pada saat mendekati bulan puasa sampai hari raya lebaran dimana berdasarkan salah satu konsumen yang ditemui bahwa kriteria penilaian sarung wadimor ini lebih cenderung mengutamakan warna daripada motif , sehingga warna menjadi tolak ukur yang utama dalam keputusan pembelian. Dalam iklan ini menampilkan sangat banyak corak, motif, dan warna sarung yang dimilikinya dalam mengiklankan produknya dengan demikian konsumen dapat melakukan pilihan yang jelas. Iklan sarung wadimor di televisu ini juga diiringi music dan koreografi nya sangat kental dengan unsur budaya, dimana Indonesia masih sangat hangat dengan berbagai macam budaya didalamnya. Iklan sarung wadimor ini memiliki jargon “Wadimor tentu sarung kita” sehingga menimbulkan pemikiran dibenak penonton bahwa wadimor merupakan sarung kita. Kata-kata yang digunakan dalam menjelaskan mengenai iklan sarung wadimor ini sangat padat dan jelas sekaligus dijadikan sebagai liriik music tradisional yang digunakan dalam iklan tersebut sehingga ini tentunya akan memperngaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.
Iklan Pada Poster
Suatu iklan dapat disajikan dengan berbagai macam media.. Salah satu media periklanan yang juga diminati oleh perusahaan selain iklan dengan media teklevisi yaitu media dengan menggunakan poster. Iklan dalam poster adalah iklan warna yang dicetak pada selembar kertas atau kain yang nantinya ditempel pada posisi yang ada. Poster sebagai media iklan juga harus menarik, unik yang sederhana, jelas, dirancang untuk mempromosikan sesuatu produk agar konsumen tertarik untuk membeli.

Salah satu iklan yang dibuat dengan menggunakan media poster seperti minuman teh pucuk harum. Dimana teh pucuk ini tentunya menjadi daya minat masyarakat secara luas. Iklan dalam poster ini dengan kalimat minuman teh beraroma melati yang dibuat dengan pucuk the daun pilihan dengan ekstrak melati yang menyegarkan. Iklan dalam poster ini dapat membangun konsumen untuk membeli produk teh yang menyegarkan apabila poster ini di temple di pinggir jalan raya sehinggaa akan membuat konsumen tergiur akan gambar dari teh yang menyegarkan seperti pada gambar dalam poster itu. Hal yang memberi pengaruh pada keputusan pembelian adalah kebutuhan. Dengan adanya iklan teh pucuk melalui poster ini dapat membangun persepsi konsumen bahwa ini merupakan produk yang sangat cocok dan praktis jika diminum ataupun dibawa kemana saja. Sehingga produk ini akan diminati oleh konsumen.
STUDI KASUS
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penilaian konsumen terhadap iklan yang dilakukan oleh Es Krim Magnum, menganalisis efektifitas iklan Es Krim Magnum mampu mengkomunikasikan pesannya dan menganalisis keputusan pembelian konsumen terhadap iklan yang dilakukan Es Krim Magnum. Pengolahan data dilakukan dengan Statistical Package For Social Science (SPSS) 19 dan Minitab 14. Alat analisis yang digunakan adalah EPIC Model dan Consumer Decision Model (CDM). uji validitas, menurut penelitian Mariaji (2014) Uji validitas dilakukan dengan cara korelasi antara skor masing item pertanyaan dengan skor total seluruh item pertanyaan dalam kuesioner, yaitu apabila nilai rxy > r tabel (0.361) dinyatakan valid atau signifikan. Kemudian melalui uji reliabilitas, menurut Penelitian Setiawan dan Sugiharto (2014) suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu dengan syarat reliabilitas jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 makan dinyatakan konstruk variabel adalah baik. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan pada kuesioner. Pengukuran dengan menggunakan analisis EPIC Model yang diolah dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot (Durianto et al. 2003). Selanjutnya Consumer Decision Model (CDM) adalah suatu model dengan 6 variabel yang saling berhubungan, yaitu : Pesan Iklan  (F, finding information), Pengenalan Merek (B, brand recognition), Kepercayaan Konsumen (C, confidence), sikap Konsumen (A, attitude), Niat Beli (I, intention) dan Pembelian nyata (P, purchase). Pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen ditelusuri dengan analisis regresi.
Berdasarkan Penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh penilaian terhadap iklan Es Krim Magnum edisi Taste the Classic  yang dilakukan oleh Unilever dengan brandnya Wall’s yang meliputi tayangan iklan, tema iklan, latar belakang iklan, musik iklan dan bintang iklan yang digunakan dalam iklan tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan EPIC Model terhadap pengukuran efektivitas iklan televisi Es Krim Magnum versi Taste the Classic diketahui bahwa dari empat dimensi Empathy, Persuasion, Impact dan Communication memiliki skor rataan sebesar 2,73. Skor 2,73 berada pada rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4 yang menunjukkan bahwa efektivitas iklan cukup efektif. Artinya iklan yang dilakukan oleh Unilever dengan brandnya Wall’s mengiklankan Es Krim Magnum cukup efektif kepada mahasiswa program Diploma Institut Pertanian Bogor. 
Hasil regresi linier pengaruh antar variabel pengenalan merek dan sikap konsumen menghasilkan nilai koefisien variabel pengenalan merek sebesar 0,765. Dapat diartikan bahwa setiap terjadi penambahan pengenalan merek Es Krim Magnum sebesar satu bobot, maka sikap konsumen akan meningkat sebesar 0,765. Oleh karena itu, adanya upaya peningkatan pengenalan merek melalui iklan televisi yang sering muncul dapat mengakibatkan bertambahnya sikap konsumen secara positif. Hasil regresi linier pengaruh variabel kepercayaan konsumen dan niat beli (I) menghasilkan nilai koefisien kepercayaan konsumen (C) sebesar 0,837 artinya adalah setiap penambahan kepercayaan terhadap Merek Es Krim Magnum sebesar satu bobot, maka niat beli penonton iklan televisi Es Krim Magnum edisi Taste the Classic akan meningkat sebesar 0,837. Hasil pengaruh variabel sikap konsumen (A) terhadap niat beli (I) yang menghasilkan nilai koefisien sikap konsumen sebesar 0,947. menyatakan bahwa setiap penambahan sikap konsumen terhadap iklan televisi Es Krim Magnum edisi Taste the Classic sebesar satu bobot, maka niat beli yang dirasakan konsumen untuk Es Krim Magnum akan meningkat sebanyak 0,947 

Komentar