DASAR – DASAR MANAJEMEN
DINAMIKA KELOMPOK
(STUDI KASUS: ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK TANI NELAYAN
DI PESISIR KOTA BONTANG)
Disusun Oleh:
Ayu Safira Kholilah (170321100008)
Putri Meysi Dwiyana (170321100024)
Elya Chandra Dyah P. (170321100044)
Muhammad Yusri Mustahdi (170321100070)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
TAHUN 2017
BAB I : PENDAHULUANLATAR BELAKANG
Dinamika Kelompok terdiri dari kata dinamika dan kelompok. Kata dinamika berasal dari kata dinamis yang artinya bergerak dan kata kelompok yang berarti sekumpulan orang yang berkumpul dan berinteraksi serta mempunyai tujuan bersama. Anggota-anggota kelompok diikat oleh satu aturan baik dalam pembicaraan maupun perilaku (interaksi) tentang sesuatu yang nampaknya berharga (tujuan). Dengan interaksi timbul pengaruh secara timbal balik antara satu individu dengan individu yang lain atau individu dengan kelompok secara keseluruhan.
Adanya penonjolan kepentingan perseorangan dalam bekerjasama pada suatu kelompok yang menyebabkan timbulnya dinamika kelompok. Diperlukan adanya peleburan sebagian pendapat individu dalam rangka menciptakan pendapat kelompok. Dalam peleburan pendapat tersebut hendaknya proses yang terjadi penuh pengertian dan kesadaran setiap anggota kelompok.. Atas gagasan tersebut muncul ilmu tentang pelatihan keterampilan hubungan manusia.
BAB II : PEMBAHASAN
Dinamika Kelompok terdiri dari kata dinamika dan kelompok. Kata dinamika berasal dari kata dinamis yang artinya bergerak dan kata kelompok yang berarti sekumpulan orang yang berkumpul dan berinteraksi serta mempunyai tujuan bersama. Anggota-anggota kelompok diikat oleh satu aturan baik dalam pembicaraan maupun petrilaku (interaksi) tentang sesuatu yang nampaknya berharga (tujuan). Dengan interaksi timbul pengaruh secara timbal balik antara satu individu dengan individu yang lain atau individu dengan kelompok secara keseluruhan.
Dinamika Kelompok ini dipandang sebagai teknik berhubungan antar manusia, dengan maksud agar kualitas hubungan individu dalam kelompok tersebut dapat mengarah kepada perubahan tingkah laku yang positif.
Sebagai metode. Dinamika Kelompok digunakan untuk mengenal siapa dirinya dan siapa temannya berinteraksi dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Sedangkan sebagai proses Dinamika Kelompok digunakan sebagai usaha agar setiap individu dalam kelas dapat berpartisipasi aktif. Dinamika Kelompok ini pada dasarnya merupakan metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok.
PROSES DALAM DINAMIKA KELOMPOK
Ada beberapa pertimbangan seseorang bekerja sendiri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pertimbangan tersebut antara lain : sifat pekerjaan yang lebif efektif bila diselesaikan sendiri, waktu yang mendesak, tanggung jawab dan sumber yang terbatas. Sedangkan seseorang memilih bekerja dalam kelompok dengan pertimbangan adanya manfaat yang bias diambil apabila pekerjaan tersebut diselesaikan secara berkelompok yaitu :
1. Resiko pekerjaan ditanggung bersama
2. Sumber yang didapat lebih banyak
3. Terjadi proses belajar dari angota kelompok
4. Kelemahan individu teratasi oleh kelompok
5. Kemampuan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dapat lebih baik.
Agar tujuan bersama dapat tercapai maka kelompok tersebut harus bekerja secara efektif. Kelompok yang efektif adalah kelompok yang dapat memecahkan masalah secara bersama atau dapat mewujudkan suatu sasaran yang disetujui bersama. Ada 4 bidang proses dalam kelompok yang menyangkut perilaku anggota kelompok yaitu :
Kepemimpinan
Di dalam setiap kelompok fungsi kepemimpinan dilakukan oleh salah satu atau lebih anggotanya. Fungsi pemimpin disini adalah untuk menyatukanseluruh anggotanya agar kelompok dapat mencapai tujuan bersama. Ada beberapa tipe-tipe kepemimpinan antara lain: otoriter, demokratis, kharismatik dan pimpinan yang membagi habis semua pekerjaan
Perilaku individu dalam kelompok
Untuk dapat menyatukan anggota kelompok maka harus kita ketahui dulu tipe-tipe manusia dalam melakukan kerjasama ataupun bekerja dalam kelompok. Tipe-tipe tersebut antara lain:
Tipe Kooperatif
Orang yang mempunyai tipe ini, dalam bekerjasama akan menunjukkan perhatian meskipun isi dan acara presentasi tidak menarik baginya dan mau membantu pembicaraan apabila mengalami kesulitan.
Tipe Suka Bicara
Orang yang mempunyai tipe ini akan bicara secara panjang lebar dan sering kali asal bunyi sehingga kadangkala tidak melihat situasi dimana dia berada.
Tipe Suka Menonjol
Orang yang mempunyai tipe ini dalam bekerja akan mengecilkan pendapat orang lain, sehingga suka berkomentar atau berpendapat meskipun tidak diminta. Orang ini beranggapan bahwa dialah yang tahu semuanya.
Tipe Pemalu
Biasanya orang yang mempunyai tipe pemalu ini akan mendengarkan dengan perhatian setiap permasalahan, namun jarang memberikan komentar atau mengajukan permasalahan.
Tipe Acuh tak Acuh
Orang tipe ini perhatiannya tidak ada pada permasalahan, namun asyik dengan sendirinya. Kadang-kadang bersifat sinis dan cenderung diam saja.
Komunikasi
Cara orang berkomunikasi antara satu dengan yang lain adalah merupakan salah satu faktor proses dalam dinamika kelompok yang perlu diamati, karena komunikasi ini memberkan daya dorong bagi tindakan manusia. Pilihan kata, nada, suara, tekanan dan gerakan menentukan cara-cara seseorang berkomunikasi. Selain itu perasaan seseorang mempengaruhi interaksi di dalam kelompok. Kita harus kembangkan perasaan-perasaan yang positif karena perasaan-perasaan yang negative (kecewa, jengkel, khawatir dsb) sering menghalangi kegiatan individu dalam kelompok.
Pengambilan Keputusan
Pada proses pengambilan keputusan dapat dilihat sejauh mana anggota berpartisipasi dalam kelompok dan memberi sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan alternative maupun pelengkap dalam pengambilan keputusan.
KEGIATAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK
Pengenalan diri sendiri
Pengenalan diri sendiri berarti mengetahui dan memahami diri sendiri , baik secara potensi yang dimiliknya maupun cara-cara memberdayakan dan mengembangkan potensi tersebut serta memahami kekurangan dan kelemahan diri. Pengenalan diri sendiri adalah suatu langkah awal untuk dapat menjadi individu yang berhasil dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sebagai mahkluk sosial kita sangat membutuhkan agar diri kita dapat diterima, disenangi dan dibutuhkan oleh kelompok dan lingkungannya. Untuk itu setiap individu dituntut agar selalu menyesuaikan diri dengan keinginan kelompok.
Pengenalan Orang Lain
Apabila dalam usaha pengenalan diri sendiri kita lebih banyak mencari tahu kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri, maka dalam proses pengenalan orang lain lebih banyak berusaha untuk mengenali sisi positifnya agar dapat memanfaatkan kemampuan kita dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak mengganggu dalam menyesuaikan diri dengan kelompok. Usaha untuk mengenal orang lain dapat dilakukan dengan memperhatikan perilaku, gaya dan gerak-gerik serta penampilan dari setiap aktifitas. Selain itru dapat pula dilakukan dengan mencari informasi tentang orang tersebut dari orang-orang yang cukup mengenalnya. Dalam kegiatan Dinamika Kelompok ini banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling berinteraksi agar saling mengenal dan terbuka sehungga akan mempercepat proses penyesuaian diri dan menjadikan kelompok tersebut kelompok yang kondusif dalam mencapai tujuan bersama.
Komunikasi
Komunikasi merupakan inti dari hubungan antar manusia dalam kelompok. Proses komunikasi dapat berlangsung baik dan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama antar komunikator selaku pemberi pesan dan komunikan selaku penerima pesan tentang ide atau informasi yang disampaikan. Agar dapat efektif maka informasi yang akan disampaikan harus memenuhi 5 C yaitu : Clear ( jelas), Complete (lengkap), Concise (ringkas), Correct ( benar) dan Corteous (sopan)
Kerjasama Kelompok
Pada hakekatnya kerjasama merupakan landasan bagi keberadaan kelompok. Kerjasama berlansung dalam semua proses kelompok dari awal sampai akhir, dimana setiap anggota kelompok saling berinteraksi, berkomunikasi dan berpartisipasi. Setiap individu memiliki peran dan aktifitas sesuai dengan kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Kehidupan dalam suatu kelompok baik formal maupun non formal, kelompok kecil maupun besar, kelompok profesi maupun sosial, jika tidak didasarkan kerjasama antar anggota kelompoknya maka kelompok ini akan menjadi mati atau bubar. Usaha menciptakan kerjasama kelompok ini merupakan syarat guna tercapainya tujuan kelompok. Dengan menyamakan persepsi serta berbekal potensi dalam menyatu paduka kemampuan individi diharapkan kelompok akan berjalan harmonis kearah sasaran yang ditentukan.
Norma (aturan) Kelompok
Norma kelompok adalah cara melihat atau memandang sesuatu yang dimiliki oleh kelompok berupa sikap, nilai dan aturan permainan bersama. Norma kelompok diperlukan agar dapat memberikan arah dan isi tentang begaimana anggota kelompok berinteraksi dan berperilaku. Norma kelompok ini tercipta adanya tujuan kelompok dapat berupa consensus, pedoman ataupun peraturan. Apapun bentuknya norma kelompok ini selalu ada di dalam kelompok, karena norma ini akan mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok. Kegiatan dalam dinamika kelompok ini bersifat umum yaitu berupa permainan ataupun diskusi untuk memecahakan suatu permalahan. Untuk menghindari kejenuhan peserta dalam mengikuti pelatihan, kita berikan permainan-permainan yang menarik namun mempunyai refleksi ataupun filosofi bagaimana seharusnya proses dalam kelompok tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
STUDI KASUS
ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK TANI NELAYAN
DI PESISIR KOTA BONTANG
Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Nopember 2015, dengan lokasi kegiatan di Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang.
Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang akan diambil dalam kegiatan penelitian ini adalah masyarakat nelayan di Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Pengambilan sampel nelayan dilakukan secara bertahap, yaitu pada Tahap 1 ditentukan Kelompok Tani Nelayan yang akan dipilih sebagai sampel yaitu KTN yang seluruh anggotanya adalah nelayan. Pada tahap 2 dari kelompok yang terpilih diambil sampel secara acak sebanyak 30 orang.
Metode Pengumpulan Data
Mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber utama baik melalui pengamatan langsung (observasi) dari lapangan dan melakukan wawancara kepada responden dengan berpedoman pada daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun data sekunder diperlukan sebagai penunjang dan diperoleh dari Kantor Kelurahan. Dinas Kelautan dan Perikanan. Serta laporan penelitian sejenis. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan serta sumber-sumber yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder meliputi profil wilayah, keragaan usaha masyarakat nelayan, dan data demografi.
Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara akan di tabulasi dan dianalisis secara deskriktif, yang akan diuraikan tentang karakteristik sosial ekonomi masyarakat nelayan, kegiatan-kegiatan kelompok tani nelayan, dan tingkat dinamika kelompok tani nelayan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Tingkat Dinamika Kelompok Tani Nelayan
Berdasarkan hasil kajian, diketahui tingkat dinamika kelompok tani nelayan tergolong tinggi, dengan rata-rata skor tercapai sebesar 89,85 (kisaran skor 75,1 – 97,5). Hal ini memberi indikasi bahwa hubungan sesama anggota kelompok berjalan cukup baik. Hasil penelitian Mugi (2011), menyatakan bahwa dinamika kelompok yang dinamis berpengaruh langsung terhadap kemandirian petani dalam berusaha. Menurut hasil penelitian Djoni dan Maulana (2009), dinamika kelompok yang tinggi karena kegiatan kelompok dilaksanakan berazaskan untuk petani, dari petani, dan oleh petani. Sesuai hasil penelitian Wijayanti dan Ihsannudin (2013), menjelaskan bahwa mengintensifkan pemberdayaan kelompok nelayan yang ada misalnya semua anggota kelompok nelayan harus lebih aktif lagi dalam kegiatan apa saja yang berkaitan dengan hal yang berbasis perikanan dan kelautan merupakan salah satu strategi untuk penanggulangan kemiskinan masyarakat nelayan. Dengan kondisi kelompok yang dinamis tersebut maka peran dan fungsi kelompok tani nelayan harus dioptimalkan.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok sebaiknya banyak yang sama dengan tujuan–tujuan individual anggota. Kegunaan tujuan dalam suatu kelompok adalah memberikan arahan pada kegiatan kelompok sehingga tujuan kelompok dapat dijadikan kriteria pengukur kemajuan. Para nelayan bergabung dalam kelompok dilandasi oleh kepentingan dan keinginan yang sama, untuk membangun dan memajukan kelompok sehingga kelompok tetap berjalan. Peranan dan fungsi kelompok tani akan semakin meningkat apabila dapat menumbuh kembangkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dalam kelompok itu sendiri, untuk menggerakan dan mendorong perilaku anggotanya ke arah pencapaian tujuan kelompok, sehingga kelompok tani tersebut berkembang menjadi lebih dinamis.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Struktur Kelompok
Struktur kelompok merupakan komponen kelompok yang mengatur interaksi dalam kelompok untuk mencapai tujuan. Dalam struktur kelompok perlu pertimbangan: Kewenangan (aturan bagaimana keputusan kelompok akan diambil), sistem komunikasi (bagaimana penyampaian pesan dalam dan keluar kelompok dilakukan), aktivitas (dengan aktivitas apa tujuan kelompok tercapai), hak dan kewajiban (aturan tentang segala apa yang harus dilakukan oleh masing–masing anggota), besarnya kelompok, solidaritas kelompok, dan kesempurnaan pencapaian tujuan. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi diperoleh bahwa dalam kelompok tani nelayan telah terbentuk struktur kelompok yang jelas. Berdasarkan hasil analisis berdasarkan indikator struktur kelompok tergolong tinggi, dengan rata-rata skor tercapai sebesar 94, yang berada pada kisaran skor tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas anggota kelompok nelayan mengangap bahwa struktur kelompok yang terbentuk sudah jelas dan ada pembagian tugas dan tanggung jawab kepada setiap anggotanya.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Fungsi Tugas
Fungsi tugas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha memfasilitasi dan mengkordinasikan usaha–usaha kelompok yang menyangkut masalah–masalah bersama dan dalam rangka memecahkan masalah itu. Dalam fungsi tugas harus dapat dipenuhi beberapa hal, antara lain: Kepuasan karena sudah mencapai tujuan, mencari gagasan untuk keperluan kelompok, koordinasi untuk mencapai kesepakatan bersama, inisiasi dengan memotivasi semua anggota agar kegiatan kelompok berhasil diseminasi yakni menyebarkan informasi agar semua mengetahui dan terlibat serta menjelaskan segala sesuatu bila semua orang tidak mengerti. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala usaha menjaga kelompok agar tetap hidup. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar anggota kelompok menganggap fungsi tugas sudah berjalan baik, sesuai hasil analisis rata-rata skor tercapai sebesar 81,75 termasuk dalam tingkat tinggi. Ini memberi indikasi bahwa pengurus kelompok sudah mampu melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Keefektifan Kelompok
Keefektifan kelompok pada dasarnya adalah kualitas kelompok dalam mencapai tujuan, bila dilihat dari sisi kuantitatif adalah jumlah tujuan yang sudah dicapai kelompok. Pada dasarnya keefektifan adalah hasil dari dinamika. Berdasarkan hasil analisis rata-rata skor tercapai sebesar 79,8 yang berada pada kategori tinggi. Anggota kelompok secara aktif mencari informasi baik kepada pembimbing dan pengurus kelompok, sehingga kelompok dapat melaksanakan tugas dengan maksimal dalam kelompok.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Kesatuan dan Kekompakan Kelompok
Kesatuan dan kekompakan kelompok adalah komitmen yang kuat dari seluruh anggota untuk mencapai tujuan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa indikator kesatuan dan kekompakan kelompok termasuk pada kategori tinggi dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 92,6. Hal ini mengindikasikan bahwa kesatuan dan kekompakan kelompok sudah terjalin dengan baik. Kekompakan kelompok merupakan suatu kondisi dimana aktivitas anggota membangun semangat yang tinggi dan rasa kesetiaan yang mendalam pada kelompok secara bersama-sama, sehingga ikatan emosional antara anggota saling mengenal diri sendiri dan akan menimbulkan kekompakan yang kuat antara kelompok.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Suasana Kelompok
Suasana kelompok dapat disebut juga dengan moral kelompok yaitu suasana semangat dalam kelompok apakah bersemangat, tidak bersemangat, atau apatis. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rata-rata skor tercapai 95,7, yang berada pada kisaran skor tinggi. Hal ini menunjukan bahwa suasana kelompok yang kondusif dapat meningkatkan dinamika kelompok. Dilihat dari lingkungan fisik anggota mengatakan bahwa lingkungan mereka sangatlah baik sehingga kelompok ini tetap berjalan tanpa ada hambatan dari lingkungan sekitar.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Ketaatan Kelompok
Ketaatan kelompok adalah aturan atau norma yang telah disepakati, dapat diikuti dan dilaksanakan anggota secara konsisten. Indikator ketaatan kelompok menunjukkan bahwa nlai rata-rata skor adalah 91, berada pada kisaran skor tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar anggota mentaati peraturan yang ada di dalam kelompok. Anggota sangat taat dalam mengikuti setiap aturan-aturan yang telah ditentukan oleh kelompok, tanpa ada yang melanggar peraturan ataupun norma-norma yang ada. Anggota menyadari bahwa segala ketentuan / peraturan yang dibuat sudah disepakti secara bersama.
Tingkat Dinamika Kelompok Berdasarkan Indikator Maksud Tersembunyi
Maksud tersembunyi adalah program tugas atau tujuan yang tidak diketahui/disadari oeh para anggota kelompok sifatnya berada di bawah permukaan. Dinamika kelompok dengan indikator maksud tersembunyi termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dikarenakan sistem pembagian kerja yang ada dalam kelompok sebagian sudah sesuai dengan harapan awal. Dinamika kelompok dengan indikator maksud tersembunyi termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dikarenakan sistem pembagian kerja yang ada dalam kelompok sebagian sudah sesuai dengan harapan awal.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dari hasil penelitian adalah tingkat dinamika kelompok tani nelayan tergolong tinggi, dimana diperoleh rata-rata skor tercapai sebesar 89,85 (kisaran skor 75,1 – 97,5). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok nelayan relatif dinamis, artinya sesama anggota kelompok mampu membina kerjasama yang baik, sedangkan berdasarkan unsur-unsur dinamika kelompok, yaitu tujuan kelompok (skor tercapai 89) kriteria tinggi, indikator struktur kelompok (skor 94) tergolong tinggi, unsur fungsi tugas (skor tercapai 81,75) kriteria tinggi, unsur keefektifan kelompok (skor tercapai 79,8) kategori tinggi,unsur kesatuan dan kekompakan kelompok (skor tercapai 92,6) kategori tinggi,unsur suasana kelompok (skor tercapai 95,7), kriteria tinggi, unsur ketaatan kelompok (skor 91), kriteria tinggi. dan unsur maksud tersembunyi (skor 95) kategori tinggi. Untuk menjaga kesinambungan kegiatan kelompok, maka peran pembina kelompok tani nelayan (PPL) agar lebih intensif.
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
Dinamika kelompok merupakan salah satu teknik berhubungan antar manusia yang dapat digunakan sebagai proses pengajaran untuk meningkatkan kualitas hubungan individu dalam kelompok agar dapat berpartisipasi aktif. Dengan melakukan dinamika kelompok diharapkan peserta mampu:
1. Mendemonstrasikan strategi kerjasama dalam kelompok
2. Menerapkan kerjasama dalam membangun kelompok
3. Saling percaya anggota dalam kelompok
4. Saling menghargai antara anggota dalam kelompok
5. Mampu menyelesaikan masalah berdasarkan prinsip win-win solution.
Dengan demikian dalam dinamika kelompok ini banyak dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar melalui: bermain, berdiskusi kelompok dan semacamnya. Dinamika Kelompok ini dilakukan dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan sinergis.
DAFTAR PUSTAKA
Falo, M. 2015. Kajian Dinamika Kelompok Tani Ternak Sapi Potong di Kelompok Tani Nekmese Desa Manusasi Kecamatan Miomaffo Barat. Jurnal Agribisnis Lahan Kering 1(1) : 15 – 18
Hernanto dan Swastika. 2011. Penguatan Kelompok Tani: Langkah Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian 9(4) : 371 390
Haqiqiansyah Gusti, Dayang Diah Fidhiani, Erwan Sulistianto. 2016. Analisis Dinamika Kelompok Tani Nelayan Di Pesisir Kota Bontang 5(1) : 31-40
Ibrahim dan Tarik, J. 2002. Sosiologi Pedesaan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukeksi Nunik, dkk. Pengenalan Dinamika Kelompok.
Komentar
Posting Komentar