Persepsi Konsumen
Ø Pengertian
Persepsi dan Ruang Lingkupnya
Schiffman dan Kanuk (2004)
mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana dalam proses tersebut individu
memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimulasi menjadi sesuatu
yang bermakna. Suatu proses persepsi akan diawali oleh suatu stimulasi yang
mengenai indera, seperti segala sesuatu yang bisa dicium, dilihat, didengar,
ataupun diraba. Stimuli ini akan mengenai organ yang disebut sebagai sensory receptor (organ manusia yang
menerima input stimuli atau indera). Dengan demikian dapat mengakibatkan
individu merespon.
Persepsi
Subliminal
Persepsi subliminal merupakan suatu proses psikologis yang
dapat membangkitkan kesadaran konsumen dengan stimuli yang begitu halus dibawah
tingkat kesadaran konsumen namun cukup mampu mempengaruhi perasaan dan perilaku
konsumen. Pada umumnya untuk menimbulkan persepsi subliminal ini pemasar
menggunakan cara-cara, antara lain:
·
Menyajikan
stimuli yang cepat
·
Mempercepat
pembicaraan dalam pesan yang didengar dengan volume rendah
·
Perumpamaan
atau kata-kata yang disembunyikan dalam iklan cetak atau label produk.
Ambang
batas absolut dan ambang batas nyata
Menurut Achiffman dan Kanuk (2007) terdapat dua jenis
ambang batas, yaitu ambang batas absolut (absolut
threshold) dan ambang batas diferensial (differential threshold). Ambang batas absolut adalah batas minimal
kekuatan rangsangan yang dapat dideteksi oleh indera manusia. Misalnya untuk
dapat mendengar suatu bunyi, diperlukan gelombang suara yang frekuensinya
tertentu, sehingga jika ada suara iklan dalam bentuk jingle music yang lembut
minimal harus mempunyai frekuensi sebesar batas absolut tersebut. Ambang batas
diferensial menujukkan kemampuan sistem inderawi untuk membedakan antar dua
stimuli.
Ø
Proses Persepsi
a.
Seleksi
Proses persepsi diawali dengan adanya
stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli ini
beragam bentuknya dan akan selalu membombardir indera konsumen. Dalam perilaku
konsumen stimuli yang berpengaruh pada persepsi konsumen adalah semua
usaha-usaha yang dilakukan oleh pemasar melalui strategi pemasarannya.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
pemilihan stimuli mana yang dipilih akan dipersepsikan oleh konsumen, yaitu:
1.
Faktor
dari stimuli itu sendiri
Dalam
hal ini yang akan diperhatikan antara lain:
a)
Kekontrasan
atau perbedaan yangc mencolok
b)
Kebaruan
c)
Intensitas
d)
Besarnya
ukuran
e)
Gerakan
f)
Pengulangan
2.
Faktor
internal
Konsumen
pada umunya akan melihat dengan cermat apa yang mereka harapkan berdasarkan
pengalamannya. Proses persepsi ini akan dipengaruhi oleh empat prinsip:
a)
Ebankosur
selektif
memilih
tayangan atau apa saja yang dilihat dan kemudian dirasakannya dengan selektif
dan akan mempengaruhi pemilihannya.
b)
Perhatian
selektif
Konsumen
dapat memperhatikan stimuli secara sengaja dan tidak sengaja.
c)
Bertahan
secara perseptual
Konsumen
secara tidak sadar akan melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat
membahayakan dirinya.
d)
Menutup
secara perseptual
Konsumen
akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan kesadarannya.
b.
Pengorganisasian
Setelah konsumen memilih aklan stimuli
mana yang akan diperhatikan, konsumen akan mengorganisasikan stimuli yang ada.
Konsumen akan mengelompokkan, menghubung-hubungkan stimuli yang dilihatnya agar
dapat diinterpretasikan, sehingga mempunyai makna.
Prinsip
dasar penting dalam pengorganisasian ini meliputi:
- Gambar dan latar belakang
Agar stimuli yang diperhatikan dapat
mudah untuk diberi makna, konsumen akan menghubungkan dan mengkaitkan antara
gambar dengan dasar, mengkaitkan antara apa yang ada dengan konteksnya sehingga
punya makna. Prinsip ini menyatakan bahwa obyek yang ditanggapi muncul terpisah
dari latar belakang umum obtek tersebut.
- Pengelompokkan
Dalam pengelompokkan ini terdapat tiga
prinsip yang umumnya diterapkan konsumen, yaitu:
1.
Prinsip
keterdekatan
2.
Kesamaan
3.
Kesinambungan
c.
Interpretasi
Setelah konsumen mengorganisir stimuli
yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi yang dimiliki, maka agar stimuli
tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan atau memberi arti
stimuli tersebut. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam menginterpretasi pesan yaitu :
1.
Penampilan
fisik
2.
Stereotip
( prasangka)
3.
Isyarat/
tanda-tanda yang tidak relevan
4.
Kesan
pertama
5.
Meloncat
pada kesimpulan
6.
Efek
halo
Ø
Aplikasi Persepsi dalam Strategi Pemasaran
Persepsi
mempunyai peran yang sangat penting dalam pemasaran. Citra yang ada dibenak
konsumen timbul karena proses persepsi, bagaimana konsumen menilai sebuah
kualitas jasa juga sangat ditentukan oleh proses persepsinya, keberhasilan
dalam pemosisian produk juga sangat tergantung pada persepsi yang ada dibenak
konsumen. Berikut dijelaskan bagaimana aplikasi dari persepsi dalam pemasaran.
1. Citra
perusahaan
Citra
perusahaan mempunyai peran besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Ketika konsumen tidak mempunyai informasi yang lengkap tentang produk
dan merk, maka konsumen akan menggunakan citra perusahaan sebagai dasar untuk
memilih produk. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan citra perusahaan
sangat penting dilakukan, apakah melalui iklan, pameran atau program tanggung
jawab sosial perusahaan
2. Citra
merk
Citra merk
mereprentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merk yang terbentuk
karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merk. Citra terhadap
merk mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian. Konsumen
yang mempunyai citra positif terhadap merk cenderung memilih merk tersebut
dalam pembelian.
3. Memahami
risiko yang dipersepsikan konsumen
Terdapat enam jenis risiko
yang dipersepsikan konsumen, yaitu
- Risiko
keuangan
Risiko
yang akibatnya berupa kerugian dari aspek keuangan yang akan dialami konsumen
- Risiko
kinerja
Risiko bahwa produk tidak akan
memberikan kinerja seperti yang diharapkan.
- Risiko
psikologis
Berupa ketidaknyamanan
psikologis, citra diri yang buruk, dan harga diri yang menjadi rendah.
- Risiko
fisiologis
Merupakan risiko akibat
pembelian produk yang berupa terganggunya fisik pembeli.
- Risiko
sosial
Risiko akibat pembelian produk
yang berupa kurang diterimanya konsumen dilingkungan masyarakat.
- Risiko
waktu
Yaitu berupa hilangnya waktu
konsumen akibat pembelian produk.
4. Mengembangkan
kualitas layanan.
Ada beberapa metode yang dapat
digunakan antara lain:
- Mendengarkan
dan mengamati nasabah
- Wawancara
- Kuesioner.
Sumber:
Suryani,
Tatik. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi
pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Komentar
Posting Komentar